OUTDOOR
:
·
Pagar
anjungan DI Yogyakarta terbuat dari besi dan pilar-pilar, dimana pilar-pilar
tersebut terdiri dari Kuncup Padma dan Canden. Kuncup Padma mempunyai arti
Kehidupan yang abadi.Sedangkan Canden dibagi menjadi 3 macam yaitu :
v Canden1 yang artinya melambangkan jiwa
v Canden 2 yang artinya manunggaling kawulolan
Gusti
v Canden 3 terdiri dari jaga tingpangeran, jaga
tingtu mitah dan jaga tingbebrayan yang semuanya untuk mengingatkan kita bahwa
sang maha pencipta telah menciptkan manusia untuk melaksanakan kehidupan yang
semestinya. Dan pada pilar pintu gerbang terdapat oyief yang disebut ular
kaget, untuk mengingatkan kita agar selalu “Elinglanwaspada”.Pada pagar besi
terdapat gambaran anak panah yang, menggambarkan kesiagaan dalam segala macam
marabahnya.
·
Sebelum
memasuki areal kunjungan Daerah Istimewa Yogayakarta pertama kita memasuki tak
Regol, yaitu bangunan yang terletak dipintu masuk. Bangunan regol ini dalam
arsitektur tradisional disebut Tajug Lawakan, dengan ciri mempunyai tiang
sebanyak 16 buah dan atap terdapat emper sebanyak 4 sisi, yang sama serta
diujung atap terdapat mahkota atau topong (mahkota ini hanya terdapat pada
bagian Tajug.)
·
Bangunan
Tajug, biasa dipergunakan untuk masjid(rumah suci) , serta untuk mengikat kita
bahwa pada waktu memasuki Regol betul-betul bersih atau suci lahir batin dan
mendapat Pengyomi gusti.
·
Selepas
dari Regol yang kita lihat dua patung raksasa kembar yang disebut Gupolo
letaknya didepan Pendopo, Kedua patung Raksasa tersebut terdiri dari dua
karakter , yaitu sebelah kanan digambarkan sebagai Raksasa baik dan yang
sebelah kiri raksasa jahat. Itu semua untuk mengingatkan kita dalam memasuki
Ajungan Daerah istimewa Yogyakarta agar selalu mengutamakan kebaikan dan
mengesampingkan kejahatan atau hal-hal yang tidak baik.
·
Di dalem
Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, selain bangunan pokok juga terrdapat
bangunan pedampig yaitu disebut Gandok Kiwo dan Gandok Tengen (Gandok Kiri dan
Gandok Kanan)
v Gandok Tengen bagian belakang bangunan berbentuk
limasan yang diperuntukan sebagai kantor pengelola anjungan.
v Gandok tengen bagian depan bangunan berbentuk
limasan pacul gowang disini dipergunakan
untuk ruang pameran seni kerajinan dari Yogyakarta.
v Gandok kiwo adalah bangunan berbentuk limasan,
dimana disini dipergunakan untuk cafetaria yangselalu meyiapkan makanan khas
Yogyakarta terutama gudeg Yogya yang siap saji
·
Dan
apabila pengunjung akan mendpatkan Souvenir juga telah terseda dimana Artshop
yang meyediakan barang-barang kerajinan Yogyakarta.
·
Dan yang
paling belakang terdapat tempat pembuatan keris yang disebut besalen dimana
tempat ini dulunya dipergunakan untuk membuat keris oleh keturunan Empu Supo
Majapahit
·
Diantaranya
bangunan pokok induk dengan masing-masing gandok ada pintu gerbang yang disebut
Seketheng. Seketheng inilah yang membatasi halaman luar dengan dalem(omah
njero)
·
Disudut
kiri depan juga sudah dilengkapi tempat ibadah(mushollah) dalam arsitektur
tradisional disebut limasan lawakan.Dengan demikian pengunjung akan lebih tenang
dalam berkunjung di anjungan D.I. Yogyakarta.
·
Dan
tanaman yang terrdapat di anjungan D.I.Yogyakarta juga disesuaikan dengan khas
Yogyakarta, misalnya pohin sawo kecik melambangkan kebangsawanan, jambu dersono
kepel, asem dan keben.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar