sekarang gue mau cerita kenangan gue waktu JBOT disekolah gue, JBOT itu Java Bali Overland Tour harusnye sih Interisland kan beda pulau tapi udah terkenalan gtu deh . kira2 pas gue JBOT pas bulan Oktober 2010 . pas baru masuk kelas X .
jadi waktu itu gue di bus 4 di chefronin sama kak boay. gue bareng putri adis linda yang temen sekelas gue .
kira2 kita seminggu JBOT gue di bis rada pendiem mungkin karna gag banyak kenal, terus ada mantan gue juga jadi males betingkah gue ntar dikira caper lagi sama dia. tp di bis gue ada yg lucu banget orangnye si K . terus ada yang gue demenin tp demenin biasa doang si R, si K itu sekelas sama si R. jadi setelah balik JBOT kan ntah gue/dia gue lupa ngeadd facebook masing2. terus jadi deket suka smsan tp gagjauh2 paling ngomongin si R atau puput temen sekelas gue, dia suka sama puput dia suka cerita sama gue tp ternyata puput sombong banget sama si K jdi dia sebel deh sama puput dan semenjak gue punya pacar kita jadi gagpernah smsan lagi, nomor dia gue sms gagal mulu ketemu di sekolah jarang ditambah lagi kita OJT tambah gag ketemu lagi tp pas abis ojt kita pas2an dan gue minta pin dia tp di invitenye nanti soalnye gue lg off eh ternyata pinnye salah-___- peaa bener . yaudah beberapa hari setelah itu ketemu gue minta lg ajeh . terus jadi followan di twitter . ntahlah pas gue putus dari pacar gue kita tambah deket suka mention2an+bbman tapi cuma temen, paling cuma cerita2 doang kalo lagi ada masalah . tapi temen2 kita ngecengin kita berdua mulu padahal gag ada apa2 dan tiba2 beberapa hari lalu dia ngegalaw gitu di twitter katanya dia diphpin ntahlah dia diphpin sama siapa terus gue kepo gue bbmin dia ngejutekin gue . gue tanya disekolah juga di jutekin pas dia jutek gtu kaya ada yang ilang gtu tp gue coba bbmin dia jb2 dia di twitter tetep ajah dijutekin apa mungkin gue ye yang phpin dia? tapi emang kita cuma bertemen ajeh TTM teman tapi mesra wkwk bercanda . tapi akhirnya setelah temen2 gue+temen2 lo ngecengin kita lagi kita deket lagi deh . jangan jutek2 napah kan gagenak di jutekin.
terus kata temen2 gue cinlok jbot kgag kelar2 perasaan wkwk .
terimakasih teman jbot ku
*KS
Sabtu, 15 Desember 2012
Minggu, 02 Desember 2012
anjungan Yogjakarta @TMII part 2
INDOOR :
Dibelakang Gupolo adalah bangunan induk (rumah baku)
yang terdiri dari:
1. Kuncungan
Dimana kuncungan ini merupakan baangunan paling depan
juga disebut teras, sebagai pendukung keindahan bangunan induk.
Bagian atas depan kuncungan terdapat ornament yang
menggambarkan angka tahun yang disebutnya Suryo Sengkolo yag berbunyi “Warno
Sapto Kusumaning Bawono” yaitu angka tahun 1974, dan Condro Sengkolo yang
berbunyi “Roso Swargo Aruming Noto” yaitu mennunjukan angka tahun Jawa 1906,
dan angka tahun tersebut adalah tahun berdirinya anjungan Daerah Istimewa
Yogjakarta.
Diatas kuncungan ini terdapat kekayon yang terbuat
dari bahan kuningan yang melambangkan keseimbangan alam. Kekayon adalah
ornament pohon hayat dengan seisi alamnya yang menggambarkan keseimbangan,
ketenangan dalam kehidupan.
2. Pendopo Agung
Pendopo agung anjungan DIY, berbentuk rumah joglo,
dimana dalam arsitektur tradisional lebih dikenal dengan joglo sinom.
Dengan ciri bangunan ini mempunyai tiang sebanyak 36
buah dan biasanya dilantai tengah dibuat lebih tinggi daripada bagian
pinggirnya.
Dari 36 tiang penyangga tersebut 4 diantaranya adalah
tiang utama yang disebut Soko Guru, disini terdapat ornament Probo Atas,
Wajikan dan Probo Bawah.
Probo Atas dan Probo Bawah adlah gambaran Sinar Illahi
yang merrupakan kekuatan abadi dan memn=berikan kekuatan bagi penghuninya
Wajikan adalah ornament yang berbentuk belah ketupat,
wajikan merupakan jajanan pasar yang terbuat dari ketan dan gula kelapa.
Umpak dimana landasan tiang yang menerima beban.
Umpak terbuat dari batu kali, diukir dengan ornament
Padma yaitu ragam hias yang mengambil garis tepi(siluet) bunga padma. Bunga
Padma melambagkan kelanggengan/keabdian.
Pada ujung atas soko guru terdapat ornament untu wlang
(gigi balang),yang menggambarkan kekuatan yaitu bahwa keempat soko guru tidak
akan lepas dan tetap bersatu sebagai kesatuan yang utuh .
Pada rumah adat berbentuk joglo diatas tiang utama
(soko guru) terdapat balok kayu yang ditumpuk-tumpuk dan saling menumpang ,
dengan ornamen yang indah yang disebutnya tumpang sari . pada tumpang sari ini
terdapat ornament yang bermacam-macam yaitu daun,gurdo,bunga,buah dan
salur-saluran yang sedang bersemi,yang semua ini menggambarkan keindahan
surgawi , kehidupan abadi dimana semu orang ingin mencapai kesana .
Pada keempat ujung-ujung tumpang sari dapat 4(empat)
buah nanas (nanasan),dimana untuk mengigatkan kita semua bahwa untuk menikmati
sesuatu harus melui perjuangan (apabila makan nanas haruslah terlebih dahulu
mengupas dan menghilangkan matany )
Diantara keempat soko guru , pada bagian atas ditutup
dengan pemidangan dengan ornament bulat berup probo . probo ini menggambarkan
sinar ilahi , yang akan menyinari seisi rumah sehingga smua tetap dalam
perlindungan sng maha pencipta .
Plafon banguna joglo biasanya dibuat dalam bentuk usuk
hias yang menyebr seperti kerangka payung , sehingga disebut usuk peniyung .
penyebran usuk-usuk ini sebagai gambaran agar ajaran-ajaran yang terdapat pada
keempat soko guru dengan tumpang sarinya menyebr ke seluruh bagian dari dalem
tersebut .
Pada bagian pinggiran atap terdapat listplang yang
dibuat dalam bentuk banyu tumetes yang menggambarkan titik-titik air yang
berbaris yang membawa rejeki,yang sekaligus bahwa titik-titik air mempunyai
kekuatan yang luar biasa .
Wuwung pada rumah ini berbentuk kembang turen pada
ujung-ujungnya yang menyerupai mahkota , ini adalah perlambang kewibawaan bagi
semua penghuninya .
Warna khas daerah istimewa YOGYAKARTA adalah pare anom
, yaitu kombinasi hijau dan kuning dengan aksentuasi warna gulo klopo , yaitu
merah dan putih . pare anom melambangkan kesuburan , kemakmuran dan murah
rejeki . gulo klopomelambangkan kebernian bersikap dilandsi kesucian/kebersihan
diri .
Dianjungan daerah istimewa Yogyakarta pendopo agung
adalah diamana seluruh kegiatan dilaksanakan ,yang antara lain : seni tari ,
drama ketoprak , wayang kulit , resepsi pernikahan dan segala pertemuan lainnya
.
3. Longkangan
Yaitu terbentuk
antara pendopo dan pringgitan . bangunan. Bangunan longkangan berbentuk limas
an klabang nyander , cirinya mempunyai banyak pengeret , dan tiang penyanga
tidak diberi ornamen (polos) dianjungan D.I Yogyakarta difugsikan sebagai
tempat persiapan bagi penri yang akan pentas .
4. Pringgitan
Adalah bagian depan dari Dalem Ageng dimana bangunan
ini juga berbentuk limasan yang fungsi awalnya sebagai tempat pertunjukkan
wayang purwo(wayang kulit), bahwa peringgitan berasal darikata ringgit.
Dimana setiap harinya ditempat ini dipergunakan untuk
meletakkan alat musik yaitu gamelan yang ,mempunyai laras(nada) Slendro dan Pelog.
Untuk memasuki Dalem Ageng terdapat penyekat dari kayu
yang disebut Gebyog. Gebyog tersebut mempunyai tiga pintu dan dua jendela,
diamna setiap pintu dan jendela mempunyai daun yang dikenal dengan sesebutan
Inep Kupu Tarung.
5. Dalem Ageng
Adalah bangunan yang dipergunakan untuk tempat tinggal
,dan bangunannya berbentuk joglo, namun di anjungan D.I Yogyakarta dipergunakan
untuk menyimpan benda-benda kuno dan disakralkan , dimana setiap malam jum’at
kliwon selalu diberikan sesaji.
Dalem ageng terdapat kamar-kamar dan didalamnya
terdapat tempat tidur. Yaitu sentong tengah, kiwo dan tengen.
v
Sentong
tengah dimana terdapat Pasren (tempat tidur) yang dikenal dengan sebutan
Krobongan , ini adalah peninggalan Pangeran Diponegoro , dan di sentong tengah
ini diperuntukkan bagi Dewi Sri (dewi kesuburan pad), jadi tempat ini
dipergunakan untuk tempat pemujaan oleh penghuninya.
Didepan sentong tengah terdapat tampilan dalem antara
lain:
·
Banyak /
angsa merupakan symbol kesucian dan kewaspadaan
·
Dalang/
kijang merupakan symbol kegesitan dan kebijaksanaan
·
Sawung/ayam
jantan merupakan symbol keberanian
·
Galling/merak
merupakan symbol kewibawaan
·
Ardowaliko
/ naga merupakan symbol penyangga semua tanggung jawab
·
Kucu
mas/saputangan mas merupakan symbol penghapus segala kotoran baik jasmani
maupun rohani.
·
Kutuk/lentera
merupakan symbol dari penerangan di hati rakyat
·
Saput
atau tempat segala alat merupakan symbol dari sikap kesiagaan.
v
Sento
kiwo terdapat tempat tidur tedeng adalah tempat tidur Sri Sultan Hamengku
Buwono 1x dilahirkan.
Juga terdapat Loro Blonya yaitu melambangkan sepasang
pengantin yang sedang duduk bersanding.
v
Sentong
tengen terdapat tempat tidur peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V, dimana
tempat tidur ini terrbuat dari batu marmerr.
Di dalem Dalem Ageng masih terdapat sepasang kaca
benggala peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII beserta meja marmer nya,
serta beberapa pusaka yang dikeramatkan.
Jadi sampai sekarang di Dalem Ageng mini masih
dikeramatkan.
6. Gadri
7. Yaitu ruang keluarga dimana ruang ini dipakai
untuk semua kegiatan dalam keluarga tersebut. Namun di Anjungan D.I. Yogjakarta
tempat ini dipakai untuk rias bagi seniman yang akan tampil di Pendopo Agung.
anjungan Yogjakarta @TMII part 1
OUTDOOR
:
·
Pagar
anjungan DI Yogyakarta terbuat dari besi dan pilar-pilar, dimana pilar-pilar
tersebut terdiri dari Kuncup Padma dan Canden. Kuncup Padma mempunyai arti
Kehidupan yang abadi.Sedangkan Canden dibagi menjadi 3 macam yaitu :
v Canden1 yang artinya melambangkan jiwa
v Canden 2 yang artinya manunggaling kawulolan
Gusti
v Canden 3 terdiri dari jaga tingpangeran, jaga
tingtu mitah dan jaga tingbebrayan yang semuanya untuk mengingatkan kita bahwa
sang maha pencipta telah menciptkan manusia untuk melaksanakan kehidupan yang
semestinya. Dan pada pilar pintu gerbang terdapat oyief yang disebut ular
kaget, untuk mengingatkan kita agar selalu “Elinglanwaspada”.Pada pagar besi
terdapat gambaran anak panah yang, menggambarkan kesiagaan dalam segala macam
marabahnya.
·
Sebelum
memasuki areal kunjungan Daerah Istimewa Yogayakarta pertama kita memasuki tak
Regol, yaitu bangunan yang terletak dipintu masuk. Bangunan regol ini dalam
arsitektur tradisional disebut Tajug Lawakan, dengan ciri mempunyai tiang
sebanyak 16 buah dan atap terdapat emper sebanyak 4 sisi, yang sama serta
diujung atap terdapat mahkota atau topong (mahkota ini hanya terdapat pada
bagian Tajug.)
·
Bangunan
Tajug, biasa dipergunakan untuk masjid(rumah suci) , serta untuk mengikat kita
bahwa pada waktu memasuki Regol betul-betul bersih atau suci lahir batin dan
mendapat Pengyomi gusti.
·
Selepas
dari Regol yang kita lihat dua patung raksasa kembar yang disebut Gupolo
letaknya didepan Pendopo, Kedua patung Raksasa tersebut terdiri dari dua
karakter , yaitu sebelah kanan digambarkan sebagai Raksasa baik dan yang
sebelah kiri raksasa jahat. Itu semua untuk mengingatkan kita dalam memasuki
Ajungan Daerah istimewa Yogyakarta agar selalu mengutamakan kebaikan dan
mengesampingkan kejahatan atau hal-hal yang tidak baik.
·
Di dalem
Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, selain bangunan pokok juga terrdapat
bangunan pedampig yaitu disebut Gandok Kiwo dan Gandok Tengen (Gandok Kiri dan
Gandok Kanan)
v Gandok Tengen bagian belakang bangunan berbentuk
limasan yang diperuntukan sebagai kantor pengelola anjungan.
v Gandok tengen bagian depan bangunan berbentuk
limasan pacul gowang disini dipergunakan
untuk ruang pameran seni kerajinan dari Yogyakarta.
v Gandok kiwo adalah bangunan berbentuk limasan,
dimana disini dipergunakan untuk cafetaria yangselalu meyiapkan makanan khas
Yogyakarta terutama gudeg Yogya yang siap saji
·
Dan
apabila pengunjung akan mendpatkan Souvenir juga telah terseda dimana Artshop
yang meyediakan barang-barang kerajinan Yogyakarta.
·
Dan yang
paling belakang terdapat tempat pembuatan keris yang disebut besalen dimana
tempat ini dulunya dipergunakan untuk membuat keris oleh keturunan Empu Supo
Majapahit
·
Diantaranya
bangunan pokok induk dengan masing-masing gandok ada pintu gerbang yang disebut
Seketheng. Seketheng inilah yang membatasi halaman luar dengan dalem(omah
njero)
·
Disudut
kiri depan juga sudah dilengkapi tempat ibadah(mushollah) dalam arsitektur
tradisional disebut limasan lawakan.Dengan demikian pengunjung akan lebih tenang
dalam berkunjung di anjungan D.I. Yogyakarta.
·
Dan
tanaman yang terrdapat di anjungan D.I.Yogyakarta juga disesuaikan dengan khas
Yogyakarta, misalnya pohin sawo kecik melambangkan kebangsawanan, jambu dersono
kepel, asem dan keben.
tugas ips
Primodialisme adalah ikatan seseorang/individu pada kelompok
yang sudah melekat sejak lahir. Contoh : ras, suku bangsa dan agama . sikap
primodialisme ini dapat melestarikan budaya kelompoknya namun disisi lain sikap
ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap ‘etnosentrisme’ yaitu
sikap yang cenderung subyektif dalam memandang budaya oranglain dan selalu
beranggapan kebudayaan nya memiliki nilai lebih tinggi daripada budaya lain
sifat ini biasanya sudah mendarah daging, sangat susah untuk dihilangkan/dirubah
dan akan sulit untuk menerima paham baru . karena kemajemukan masyarakat
muncullah politik aliran : suatu kelompok masyarakat yang memiliki dukungan
dari suatu organisasi masyarakat(re:partai) yang mempunyai andil dalam
pembangunan .
Minggu, 18 November 2012
Anjungan Sulut @TMII (2)
INDOOR
RUMAH ADAT
Rumah pewaris (walewangkoa)
mewakili suku Minahasa
merupakan rumah di atas tiang dan balok-balok yang
mendukung lantai; dua di antaranya tidak boleh disambung. Dulunya, rumah adat Minahasa ini hanya terdiri dari
satu ruangan saja. Kalau pun harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali
rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan tikar.
Di Anjungan Sulawesi Utara rumah pewaris atau
walewangko digunakan untuk pameran dan peragaan aspek-aspek
budaya. Di ruang depan terdapat kursi kebesaran Sulawesi Utara, yakni kursi
kayu berukir dengan sandaran paduan dengan rotan. Ragam hiasnya bermotif
burung manguni mengembangkan sayap, kelapa, cengkeh, pala, dan
enau.
Selain itu terdapat
pakaian pengantin Gorontalo, Minahasa, Bolaang Mangondow dan pakaian adat dari
berbagai suku yang ada di Sulawesi Utara yang diperagakan dengan boneka besar.
Juga terdapat berbagai hasil kerajinan tangan dari tanah liat serta beberapa
lukisan dari kerang dan kulit pala. Adapun kantor anjungan menempati satu
ruangan di bagian belakang.
Bagian-bagian dari Rumah
Adat :
Ø Kolong digunakan untuk menyimpan hasil bumi (godong).
Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat di kiri dan kanan
serta bagian tengah belakang rumah.
Ø Ruang paling depan, disebut lesar,
tak berdinding, tempat kepala suku atau kepala adat memberikan maklumat kepada
rakyat.
Ø Ruang kedua, sekey, merupakan
serambi depan, berdinding, terletak setelah pintu masuk, berfungsi untuk
menerima tamu dan menyelenggarkan upacara adat, serta tempat menjamu makan para
undangan.
Ø Ruang tengah, disebut pores,
tempat untuk menerima tamu yang masih ada ikatan keluarga serta tempat menerima
tamu wanita. Di ruang tengah ini terdapat kamar-kamar tidur. Ruang makan
keluarga serta tempat kegiatan sehari-hari wanita berada di bagian belakang,
bersambung dengan dapur.
Rumah adat Bolaang Mongondow, beratap melintang
dengan bubungan curam dan memiliki tangga di
depan rumah, mempunyai
serambi tanpa dinding. Ruangan dalam rumah induk terdiri atas ruang depan
atau tempat makan dan ruang tidur. Dapur terdapat di bagian belakang.
Anjungan Sulut @TMII (1)
OUTDOOR
Pada halaman anjungan
terdapat :
tiruan waruga,
yakni bangunan kubur di Minahasa, berupa batu berukir pola ular naga, manusia
purba, binatang, bunga, dan dedaunan.
Di lengkapi berbagai
patung seperti:
Ø siwo walian atau sembilan wali, berupa sembilan
orang bersusun ke atas dengan posisi berbeda satu sama lain dengan burung manguni di
puncaknya. Siwo walian merupakan cermin kepercayaan orang
Minahasa, yang secara sederhana dapat ditafsirkan sebagai lambang
gotongroyong.
Ø tokoh pejuang Bogani penari cakalele
Ø patung anra
Ø babirusa
Ø burung maleo di halaman anjungan.
Pintu gerbang anjungan
berhias burung manguni dan ular hitam di kedua tiangnya.
Ukiran ular melambangkan kewaspadaan, sedang burung manguni dianggap
hewan yang dapat memberi isyarat atau tanda melalui bunyinya pada malam hari.
Keduanya dikeramatkan serta dianggap sebagai pemberi isyarat dari dunia atas
dan dunia bawah.
Pada hari Minggu atau
hari libur, Anjungan Sulawesi Utara menyajikan pentas seni daerah berupa tari
dan musik, seperti tari cakalele, kolintang, musik bambu, musik bio,
serta seni suara dengan lagu-lagu kawanua. Selain itu secara
berkala diselenggarakan pula peragaan pakaian adat, upacara adat, dan budaya
tradisional lainnya. Di kolong rumah adat Bolaang Mongondow terdapat juga
kantin makanan yang menjual aneka masakan khas Menado yang terkenal pedas.
RUMAH BATU & BLANDONGAN @TMII
RUMAH
BATU
Rumah batu ini bentuknya menyerupai
piramid, ini merupakan simbol tempat tinggal di zaman prasejarah yang ada
dipinggir kali ciliwung yang disebut juga sebagai “goa”. Tetapi pada saat
sekarang ini, rumah batu tersebut yang terdapat di anjungan dki, hanya sebagai
toilet dan perpustakaan.
Selain rumah batu dianjungan dki ini juga
terdapat gedung atau bangunan yaitu “kantor tata usaha dan administrasi”,
memiliki dua lantai yang ditempati pimpinan anjungan, beberapa kepala seksi dan
sejumlah staf plaksana.
BLANDONGAN
Merupakan bangunan
pagelaran gedung tempat diselenggarakan kegiatan seni dan budaya tradisional
baik modern maupun kontemporer. (seiring dengan waktu yang berjalan).
Secara
fisik&arsitektur terdiri dari 24 tiang penyangga, berlantai ubin.
·
Atapnya seperti rumah adat joglo yang bentuknya
lebih pendek dan sedikit melebat.
·
Latar belakang : teras rumah betawi(paseban) yang
memperlihatkan jendela bujang.
·
Selain itu juga terdapat beberapa ruang seperti:
-
Ruang operator sound system
-
Ruang ganti kostum&cermin rias
-
Ruang tunggu& toilet
RUMAH ADAT BETAWI @TMII
Rumah adat betawi dibagi berbagai tipe
yaitu: rumah adat joglo, rumah adat kebaya, rumah adat gudang, dan rumah adat
bapang.
Salah satu contoh rumah adat yang ada di anjungan ini adalah rumah adat kebaya,
dimana ciri dari rumah ini yaitu, terdapat serambi depan dan samping. Dengan
ukuran +- 50 m2.
Selain itu juga terdapat berbagai
ruang-ruang, dan dilengkapi berbagai macam accessories seperti:
Ø
Paseban/ teras : Merupakan ruang
untuk menerima tamu umum yang didalamnya terdapat:
·
Ukiran melati
Melambangkan kehidupan dan kerahmatan bagi pemilik rumah.
·
Jendela bujang
Merupakan jendela berkisi-kisi yang terdapat di dalam ruang khusus
wanita, yang dapat digeser/ditarik untuk dapat melihat orang di ruang depan
atau paseban.
·
Hiasan tanduk rusa
Dipercaya binatang rusa, adalah binatang yang pertama kali meminum air
kesucian diletakkan diteras rumah, semoga yang mempunyai rumah di panjangkan
umur dan di jauhkan dari bala.
·
Langkan (pagar pembatas pada tepi yang terbuat
dari kayu jati ukir)
·
Lampu goyang(blandas)
Ø
Pangkeng : Merupakan kamar tidur
yang di dalamnya terdapat:
·
Cermin oval, berserta gantungan baju/peci
·
Foto keluarga
·
Lampu gantung(blandes)
·
Tempat tidur berserta kelambu
·
Ruang rias yang dilengkapi dengan segala
peralatannya, termasuk marmer dan kursi roda.
Ø
Ruang Dapur yang dilengkapi
:
·
Kendi
kendi biasanya diletakkan di depan rumah
karena dulu jalanan di Jakarta masih berupa tanah sehingga kendi digunakan untuk mencuci
kaki sebelum pemilik rumah memasuki rumah dan kendi juga
digunakan ntuk menampung air bersih.
·
Tungku tradisional yang terbuat dari tanah liat
dengan 3 buah lubang pembakaran
·
Bamboo untuk menyalakan api dengan cara ditiup
·
Tampah
·
Bakul
Pendaringan merupakan ruangan tempat
tempayan yang berisikan beras dan ada meja tapang yang dilengkapi dengan
balai-balai dimana peralatan minum dan kendi diletakkan disini
Langganan:
Postingan (Atom)