Sabtu, 15 Desember 2012

jbottttt

sekarang gue mau cerita kenangan gue waktu JBOT disekolah gue, JBOT itu Java Bali Overland Tour harusnye sih Interisland kan beda pulau tapi udah terkenalan gtu deh . kira2 pas gue JBOT pas bulan Oktober 2010 . pas baru masuk kelas X .
jadi waktu itu gue di bus 4 di chefronin sama kak boay. gue bareng putri adis linda yang temen sekelas gue . 
kira2 kita seminggu JBOT gue di bis rada pendiem mungkin karna gag banyak kenal, terus ada mantan gue juga jadi males betingkah gue ntar dikira caper lagi sama dia. tp di bis gue ada yg lucu banget orangnye si K . terus ada yang gue demenin tp demenin biasa doang si R, si K itu sekelas sama si R. jadi setelah balik JBOT kan ntah gue/dia gue lupa ngeadd facebook masing2. terus jadi deket suka smsan tp gagjauh2 paling ngomongin si R atau puput temen sekelas gue, dia suka sama puput dia suka cerita sama gue tp ternyata puput sombong banget sama si K jdi dia sebel deh sama puput dan semenjak gue punya pacar kita jadi gagpernah smsan lagi, nomor dia gue sms gagal mulu ketemu di sekolah jarang ditambah lagi kita OJT tambah gag ketemu lagi tp pas abis ojt kita pas2an dan gue minta pin dia tp di invitenye nanti soalnye gue lg off eh ternyata pinnye salah-___- peaa bener . yaudah beberapa hari setelah itu ketemu gue minta lg ajeh . terus jadi followan di twitter . ntahlah pas gue putus dari pacar gue kita tambah deket suka mention2an+bbman tapi cuma temen, paling cuma cerita2 doang kalo lagi ada masalah . tapi temen2 kita ngecengin kita berdua mulu padahal gag ada apa2 dan tiba2 beberapa hari lalu dia ngegalaw gitu di twitter katanya dia diphpin ntahlah dia diphpin sama siapa terus gue kepo gue bbmin dia ngejutekin gue . gue tanya disekolah juga di jutekin pas dia jutek gtu kaya ada yang ilang gtu tp gue coba bbmin dia jb2 dia di twitter tetep ajah dijutekin apa mungkin gue ye yang phpin dia? tapi emang kita cuma bertemen ajeh TTM teman tapi mesra wkwk bercanda . tapi akhirnya setelah temen2 gue+temen2 lo ngecengin kita lagi kita deket lagi deh . jangan jutek2 napah kan gagenak di jutekin.
terus kata temen2 gue cinlok jbot kgag kelar2 perasaan wkwk . 
terimakasih teman jbot ku  
*KS

Minggu, 02 Desember 2012

anjungan Yogjakarta @TMII part 2


INDOOR :
Dibelakang Gupolo adalah bangunan induk (rumah baku) yang terdiri dari:
1.      Kuncungan
Dimana kuncungan ini merupakan baangunan paling depan juga disebut teras, sebagai pendukung keindahan bangunan induk.
Bagian atas depan kuncungan terdapat ornament yang menggambarkan angka tahun yang disebutnya Suryo Sengkolo yag berbunyi “Warno Sapto Kusumaning Bawono” yaitu angka tahun 1974, dan Condro Sengkolo yang berbunyi “Roso Swargo Aruming Noto” yaitu mennunjukan angka tahun Jawa 1906, dan angka tahun tersebut adalah tahun berdirinya anjungan Daerah Istimewa Yogjakarta.
Diatas kuncungan ini terdapat kekayon yang terbuat dari bahan kuningan yang melambangkan keseimbangan alam. Kekayon adalah ornament pohon hayat dengan seisi alamnya yang menggambarkan keseimbangan, ketenangan dalam kehidupan.
2.      Pendopo Agung
Pendopo agung anjungan DIY, berbentuk rumah joglo, dimana dalam arsitektur tradisional lebih dikenal dengan joglo sinom.
Dengan ciri bangunan ini mempunyai tiang sebanyak 36 buah dan biasanya dilantai tengah dibuat lebih tinggi daripada bagian pinggirnya.
Dari 36 tiang penyangga tersebut 4 diantaranya adalah tiang utama yang disebut Soko Guru, disini terdapat ornament Probo Atas, Wajikan dan Probo Bawah.
Probo Atas dan Probo Bawah adlah gambaran Sinar Illahi yang merrupakan kekuatan abadi dan memn=berikan kekuatan bagi penghuninya
Wajikan adalah ornament yang berbentuk belah ketupat, wajikan merupakan jajanan pasar yang terbuat dari ketan dan gula kelapa.
Umpak dimana landasan tiang yang menerima beban.
Umpak terbuat dari batu kali, diukir dengan ornament Padma yaitu ragam hias yang mengambil garis tepi(siluet) bunga padma. Bunga Padma melambagkan kelanggengan/keabdian.
Pada ujung atas soko guru terdapat ornament untu wlang (gigi balang),yang menggambarkan kekuatan yaitu bahwa keempat soko guru tidak akan lepas dan tetap bersatu sebagai kesatuan yang utuh .
Pada rumah adat berbentuk joglo diatas tiang utama (soko guru) terdapat balok kayu yang ditumpuk-tumpuk dan saling menumpang , dengan ornamen yang indah yang disebutnya tumpang sari . pada tumpang sari ini terdapat ornament yang bermacam-macam yaitu daun,gurdo,bunga,buah dan salur-saluran yang sedang bersemi,yang semua ini menggambarkan keindahan surgawi , kehidupan abadi dimana semu orang ingin mencapai kesana .
Pada keempat ujung-ujung tumpang sari dapat 4(empat) buah nanas (nanasan),dimana untuk mengigatkan kita semua bahwa untuk menikmati sesuatu harus melui perjuangan (apabila makan nanas haruslah terlebih dahulu mengupas dan menghilangkan matany )
Diantara keempat soko guru , pada bagian atas ditutup dengan pemidangan dengan ornament bulat berup probo . probo ini menggambarkan sinar ilahi , yang akan menyinari seisi rumah sehingga smua tetap dalam perlindungan sng maha pencipta .
Plafon banguna joglo biasanya dibuat dalam bentuk usuk hias yang menyebr seperti kerangka payung , sehingga disebut usuk peniyung . penyebran usuk-usuk ini sebagai gambaran agar ajaran-ajaran yang terdapat pada keempat soko guru dengan tumpang sarinya menyebr ke seluruh bagian dari dalem tersebut .
Pada bagian pinggiran atap terdapat listplang yang dibuat dalam bentuk banyu tumetes yang menggambarkan titik-titik air yang berbaris yang membawa rejeki,yang sekaligus bahwa titik-titik air mempunyai kekuatan yang luar biasa .
Wuwung pada rumah ini berbentuk kembang turen pada ujung-ujungnya yang menyerupai mahkota , ini adalah perlambang kewibawaan bagi semua penghuninya .
Warna khas daerah istimewa YOGYAKARTA adalah pare anom , yaitu kombinasi hijau dan kuning dengan aksentuasi warna gulo klopo , yaitu merah dan putih . pare anom melambangkan kesuburan , kemakmuran dan murah rejeki . gulo klopomelambangkan kebernian bersikap dilandsi kesucian/kebersihan diri .
Dianjungan daerah istimewa Yogyakarta pendopo agung adalah diamana seluruh kegiatan dilaksanakan ,yang antara lain : seni tari , drama ketoprak , wayang kulit , resepsi pernikahan dan segala pertemuan lainnya .

3.      Longkangan
 Yaitu terbentuk antara pendopo dan pringgitan . bangunan. Bangunan longkangan berbentuk limas an klabang nyander , cirinya mempunyai banyak pengeret , dan tiang penyanga tidak diberi ornamen (polos) dianjungan D.I Yogyakarta difugsikan sebagai tempat persiapan bagi penri yang akan pentas .

4.      Pringgitan
Adalah bagian depan dari Dalem Ageng dimana bangunan ini juga berbentuk limasan yang fungsi awalnya sebagai tempat pertunjukkan wayang purwo(wayang kulit), bahwa peringgitan berasal darikata ringgit.
Dimana setiap harinya ditempat ini dipergunakan untuk meletakkan alat musik yaitu gamelan yang ,mempunyai laras(nada)  Slendro dan Pelog.
Untuk memasuki Dalem Ageng terdapat penyekat dari kayu yang disebut Gebyog. Gebyog tersebut mempunyai tiga pintu dan dua jendela, diamna setiap pintu dan jendela mempunyai daun yang dikenal dengan sesebutan Inep Kupu Tarung.
5.      Dalem Ageng
Adalah bangunan yang dipergunakan untuk tempat tinggal ,dan bangunannya berbentuk joglo, namun di anjungan D.I Yogyakarta dipergunakan untuk menyimpan benda-benda kuno dan disakralkan , dimana setiap malam jum’at kliwon selalu diberikan sesaji.
Dalem ageng terdapat kamar-kamar dan didalamnya terdapat tempat tidur. Yaitu sentong tengah, kiwo dan tengen.
v  Sentong tengah dimana terdapat Pasren (tempat tidur) yang dikenal dengan sebutan Krobongan , ini adalah peninggalan Pangeran Diponegoro , dan di sentong tengah ini diperuntukkan bagi Dewi Sri (dewi kesuburan pad), jadi tempat ini dipergunakan untuk tempat pemujaan oleh penghuninya.
Didepan sentong tengah terdapat tampilan dalem antara lain:
·         Banyak / angsa merupakan symbol kesucian dan kewaspadaan
·         Dalang/ kijang merupakan symbol kegesitan dan kebijaksanaan
·         Sawung/ayam jantan merupakan symbol keberanian
·         Galling/merak merupakan symbol kewibawaan
·         Ardowaliko / naga merupakan symbol penyangga semua tanggung jawab
·         Kucu mas/saputangan mas merupakan symbol penghapus segala kotoran baik jasmani maupun rohani.
·         Kutuk/lentera merupakan symbol dari penerangan di hati rakyat
·         Saput atau tempat segala alat merupakan symbol dari sikap kesiagaan.

v  Sento kiwo terdapat tempat tidur tedeng adalah tempat tidur Sri Sultan Hamengku Buwono 1x dilahirkan.
Juga terdapat Loro Blonya yaitu melambangkan sepasang pengantin yang sedang duduk bersanding.

v  Sentong tengen terdapat tempat tidur peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V, dimana tempat tidur ini terrbuat dari batu marmerr.
Di dalem Dalem Ageng masih terdapat sepasang kaca benggala peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VII beserta meja marmer nya, serta beberapa pusaka yang dikeramatkan.
Jadi sampai sekarang di Dalem Ageng mini masih dikeramatkan.

6.      Gadri
7.      Yaitu ruang keluarga dimana ruang ini dipakai untuk semua kegiatan dalam keluarga tersebut. Namun di Anjungan D.I. Yogjakarta tempat ini dipakai untuk rias bagi seniman yang akan tampil di Pendopo Agung.

anjungan Yogjakarta @TMII part 1


OUTDOOR  :

·         Pagar anjungan DI Yogyakarta terbuat dari besi dan pilar-pilar, dimana pilar-pilar tersebut terdiri dari Kuncup Padma dan Canden. Kuncup Padma mempunyai arti Kehidupan yang abadi.Sedangkan Canden dibagi menjadi 3 macam yaitu :
v  Canden1 yang artinya melambangkan jiwa
v  Canden 2 yang artinya manunggaling kawulolan Gusti
v  Canden 3 terdiri dari jaga tingpangeran, jaga tingtu mitah dan jaga tingbebrayan yang semuanya untuk mengingatkan kita bahwa sang maha pencipta telah menciptkan manusia untuk melaksanakan kehidupan yang semestinya. Dan pada pilar pintu gerbang terdapat oyief yang disebut ular kaget, untuk mengingatkan kita agar selalu “Elinglanwaspada”.Pada pagar besi terdapat gambaran anak panah yang, menggambarkan kesiagaan dalam segala macam marabahnya.

·         Sebelum memasuki areal kunjungan Daerah Istimewa Yogayakarta pertama kita memasuki tak Regol, yaitu bangunan yang terletak dipintu masuk. Bangunan regol ini dalam arsitektur tradisional disebut Tajug Lawakan, dengan ciri mempunyai tiang sebanyak 16 buah dan atap terdapat emper sebanyak 4 sisi, yang sama serta diujung atap terdapat mahkota atau topong (mahkota ini hanya terdapat pada bagian Tajug.)

·         Bangunan Tajug, biasa dipergunakan untuk masjid(rumah suci) , serta untuk mengikat kita bahwa pada waktu memasuki Regol betul-betul bersih atau suci lahir batin dan mendapat Pengyomi gusti.

·         Selepas dari Regol yang kita lihat dua patung raksasa kembar yang disebut Gupolo letaknya didepan Pendopo, Kedua patung Raksasa tersebut terdiri dari dua karakter , yaitu sebelah kanan digambarkan sebagai Raksasa baik dan yang sebelah kiri raksasa jahat. Itu semua untuk mengingatkan kita dalam memasuki Ajungan Daerah istimewa Yogyakarta agar selalu mengutamakan kebaikan dan mengesampingkan kejahatan atau hal-hal yang tidak baik.

·         Di dalem Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, selain bangunan pokok juga terrdapat bangunan pedampig yaitu disebut Gandok Kiwo dan Gandok Tengen (Gandok Kiri dan Gandok Kanan)
v  Gandok Tengen bagian belakang bangunan berbentuk limasan yang diperuntukan sebagai kantor pengelola anjungan.
v  Gandok tengen bagian depan bangunan berbentuk limasan pacul gowang disini dipergunakan  untuk ruang pameran seni kerajinan dari Yogyakarta.
v  Gandok kiwo adalah bangunan berbentuk limasan, dimana disini dipergunakan untuk cafetaria yangselalu meyiapkan makanan khas Yogyakarta terutama gudeg Yogya yang siap saji

·         Dan apabila pengunjung akan mendpatkan Souvenir juga telah terseda dimana Artshop yang meyediakan barang-barang kerajinan Yogyakarta.

·         Dan yang paling belakang terdapat tempat pembuatan keris yang disebut besalen dimana tempat ini dulunya dipergunakan untuk membuat keris oleh keturunan Empu Supo Majapahit

·         Diantaranya bangunan pokok induk dengan masing-masing gandok ada pintu gerbang yang disebut Seketheng. Seketheng inilah yang membatasi halaman luar dengan dalem(omah njero)

·         Disudut kiri depan juga sudah dilengkapi tempat ibadah(mushollah) dalam arsitektur tradisional disebut limasan lawakan.Dengan demikian pengunjung akan lebih tenang dalam berkunjung di anjungan D.I. Yogyakarta.

·         Dan tanaman yang terrdapat di anjungan D.I.Yogyakarta juga disesuaikan dengan khas Yogyakarta, misalnya pohin sawo kecik melambangkan kebangsawanan, jambu dersono kepel, asem dan keben.

tugas ips


Primodialisme adalah ikatan seseorang/individu pada kelompok yang sudah melekat sejak lahir. Contoh : ras, suku bangsa dan agama . sikap primodialisme ini dapat melestarikan budaya kelompoknya namun disisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap ‘etnosentrisme’ yaitu sikap yang cenderung subyektif dalam memandang budaya oranglain dan selalu beranggapan kebudayaan nya memiliki nilai lebih tinggi daripada budaya lain sifat ini biasanya sudah mendarah daging, sangat susah untuk dihilangkan/dirubah dan akan sulit untuk menerima paham baru . karena kemajemukan masyarakat muncullah politik aliran : suatu kelompok masyarakat yang memiliki dukungan dari suatu organisasi masyarakat(re:partai) yang mempunyai andil dalam pembangunan .

Minggu, 18 November 2012

Anjungan Sulut @TMII (2)


INDOOR

RUMAH ADAT

Rumah pewaris (walewangkoa) mewakili suku Minahasa
merupakan rumah di atas tiang dan balok-balok yang mendukung lantai; dua di antaranya tidak boleh disambung. Dulunya, rumah adat Minahasa ini hanya terdiri dari satu ruangan saja. Kalau pun harus dipisahkan, biasanya hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan tikar.
Di Anjungan Sulawesi Utara rumah  pewaris  atau  walewangko  digunakan untuk pameran dan peragaan aspek-aspek budaya. Di ruang depan terdapat kursi kebesaran Sulawesi Utara, yakni kursi kayu berukir dengan sandaran paduan dengan rotan. Ragam hiasnya bermotif burung manguni mengembangkan sayap, kelapa, cengkeh, pala, dan enau.
Selain itu terdapat pakaian pengantin Gorontalo, Minahasa, Bolaang Mangondow dan pakaian adat dari berbagai suku yang ada di Sulawesi Utara yang diperagakan dengan boneka besar. Juga terdapat berbagai hasil kerajinan tangan dari tanah liat serta beberapa lukisan dari kerang dan kulit pala. Adapun kantor anjungan menempati satu ruangan di bagian belakang.
Bagian-bagian dari Rumah Adat :
Ø  Kolong digunakan untuk menyimpan hasil bumi (godong). Pintu rumah terletak di depan, tetapi tangga naik terdapat di kiri dan kanan serta bagian tengah belakang rumah.
Ø  Ruang paling depan, disebut lesar, tak berdinding, tempat kepala suku atau kepala adat memberikan maklumat kepada rakyat.
Ø  Ruang kedua, sekey, merupakan serambi depan, berdinding, terletak setelah pintu masuk, berfungsi untuk menerima tamu dan menyelenggarkan upacara adat, serta tempat menjamu makan para undangan.
Ø  Ruang tengah, disebut pores, tempat untuk menerima tamu yang masih ada ikatan keluarga serta tempat menerima tamu wanita. Di ruang tengah ini terdapat kamar-kamar tidur. Ruang makan keluarga serta tempat kegiatan sehari-hari wanita berada di bagian belakang, bersambung dengan dapur.
Rumah adat Bolaang Mongondow, beratap melintang dengan bubungan curam dan memiliki tangga di
depan rumah, mempunyai serambi tanpa dinding. Ruangan dalam rumah induk terdiri atas ruang depan
atau tempat makan dan ruang tidur. Dapur terdapat di bagian belakang.

Anjungan Sulut @TMII (1)


OUTDOOR
Pada halaman anjungan terdapat :
tiruan waruga, yakni bangunan kubur di Minahasa, berupa batu berukir pola ular naga, manusia purba, binatang, bunga, dan dedaunan.
Di lengkapi berbagai patung seperti:
Ø  siwo walian atau sembilan wali, berupa sembilan orang bersusun ke atas dengan posisi berbeda satu sama lain dengan burung manguni di puncaknya. Siwo walian merupakan cermin kepercayaan orang Minahasa, yang secara sederhana dapat ditafsirkan sebagai lambang gotongroyong. 
Ø  tokoh pejuang Bogani penari cakalele
Ø  patung anra
Ø  babirusa
Ø  burung maleo di halaman anjungan.

Pintu gerbang anjungan berhias burung manguni dan ular hitam di kedua tiangnya. Ukiran ular melambangkan kewaspadaan, sedang burung manguni dianggap hewan yang dapat memberi isyarat atau tanda melalui bunyinya pada malam hari. Keduanya dikeramatkan serta dianggap sebagai pemberi isyarat dari dunia atas dan dunia bawah.
                                    
Pada hari Minggu atau hari libur, Anjungan Sulawesi Utara menyajikan pentas seni daerah berupa tari dan musik, seperti tari cakalele, kolintang, musik bambu, musik bio, serta seni suara dengan lagu-lagu kawanua. Selain itu secara berkala diselenggarakan pula peragaan pakaian adat, upacara adat, dan budaya tradisional lainnya. Di kolong rumah adat Bolaang Mongondow terdapat juga kantin makanan yang menjual aneka masakan khas Menado yang terkenal pedas.

RUMAH BATU & BLANDONGAN @TMII


RUMAH BATU
Rumah batu ini bentuknya menyerupai piramid, ini merupakan simbol tempat tinggal di zaman prasejarah yang ada dipinggir kali ciliwung yang disebut juga sebagai “goa”. Tetapi pada saat sekarang ini, rumah batu tersebut yang terdapat di anjungan dki, hanya sebagai toilet dan perpustakaan.
Selain rumah batu dianjungan dki ini juga terdapat gedung atau bangunan yaitu “kantor tata usaha dan administrasi”, memiliki dua lantai yang ditempati pimpinan anjungan, beberapa kepala seksi dan sejumlah staf plaksana.

BLANDONGAN
Merupakan bangunan pagelaran gedung tempat diselenggarakan kegiatan seni dan budaya tradisional baik modern maupun kontemporer. (seiring dengan waktu yang berjalan).
Secara fisik&arsitektur terdiri dari 24 tiang penyangga, berlantai ubin.
·         Atapnya seperti rumah adat joglo yang bentuknya lebih pendek dan sedikit melebat.
·         Latar belakang : teras rumah betawi(paseban) yang memperlihatkan jendela bujang.
·         Selain itu juga terdapat beberapa ruang seperti:
-          Ruang operator sound system
-          Ruang ganti kostum&cermin rias
-          Ruang tunggu& toilet