OUTDOOR
Pada halaman anjungan
terdapat :
tiruan waruga,
yakni bangunan kubur di Minahasa, berupa batu berukir pola ular naga, manusia
purba, binatang, bunga, dan dedaunan.
Di lengkapi berbagai
patung seperti:
Ø siwo walian atau sembilan wali, berupa sembilan
orang bersusun ke atas dengan posisi berbeda satu sama lain dengan burung manguni di
puncaknya. Siwo walian merupakan cermin kepercayaan orang
Minahasa, yang secara sederhana dapat ditafsirkan sebagai lambang
gotongroyong.
Ø tokoh pejuang Bogani penari cakalele
Ø patung anra
Ø babirusa
Ø burung maleo di halaman anjungan.
Pintu gerbang anjungan
berhias burung manguni dan ular hitam di kedua tiangnya.
Ukiran ular melambangkan kewaspadaan, sedang burung manguni dianggap
hewan yang dapat memberi isyarat atau tanda melalui bunyinya pada malam hari.
Keduanya dikeramatkan serta dianggap sebagai pemberi isyarat dari dunia atas
dan dunia bawah.
Pada hari Minggu atau
hari libur, Anjungan Sulawesi Utara menyajikan pentas seni daerah berupa tari
dan musik, seperti tari cakalele, kolintang, musik bambu, musik bio,
serta seni suara dengan lagu-lagu kawanua. Selain itu secara
berkala diselenggarakan pula peragaan pakaian adat, upacara adat, dan budaya
tradisional lainnya. Di kolong rumah adat Bolaang Mongondow terdapat juga
kantin makanan yang menjual aneka masakan khas Menado yang terkenal pedas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar